Risiko jadi pemain RRQ Hoshi sangat besar. Merupakan tim Mobile Legends dengan basis fans terbesar, Raja dari segala Raja dipenuhi ekspektasi tinggi dari para Kingdom.
Apa yang terjadi pada RRQ Hoshi beberapa musim terakhir tentu tak sesuai harapan. Terakhir kali juara di season 9, RRQ Hoshi gagal ke grand final pada tiga musim terakhir MPL ID.
Padahal sebelumnya RRQ Hoshi adalah langganan grand final dari musim ke musim. Keraguan mulai datang, kritik tak bisa dihentikan, perubahan berkala tak menghasilkan pun sudah dirasakan.
Musim lalu RRQ Hoshi mendatangkan tiga pemain muda berbakat yang juara MDL bersama Bossque yakni Bunnyqt, Idok, dan Rinz. Bunny masuk ke roster Hoshi, dua lainnya ke Sena.
Sayangnya, Bunnyqt kesulitan bersaing dengan Skylar. Sekalinya diberi jam terbang selama dua pertandingan, dua-duanya kalah.
Sosok yang sebelumnya begitu bersinar di MDL, bahkan menjadi MVP grand final ketika juara, tiba-tiba tenggelam di MPL ID.
Risiko jadi pemain RRQ
Ada sebuah perbincangan menarik antara Bunnyqt dan Clay saat sedang live. Bunnyqt mengaku bahwa dirinya tak senang di RRQ karena kondisinya di musim lalu.
“Gak enak (di RRQ). Kalau versi saya tak enak. Karena tak dimainin. Kecuali dimainin baru enak,” katanya kepada Clay.
“Dua kali doang (dimainin), kalah semua lagi, bayangin! Scrim pun kurang saya. Apalagi nama saya sudah jelek, dua kali main kalah semua. Mana mau orang-orang,” tambah dia.
Clay mengungkapkan soal risiko jadi pemain RRQ. Semua akan tergantung dengan performa yang diperlihatkan. Ini dia ungkapkan kepada penonton juga didengar oleh Bunny.
“Jadi di RRQ seperti itu guys. Misalnya Anda jago banget dan bisa bikin prestasi di RRQ, nama melambung tinggi. Jeleknya, kalau misalnya turun banget di RRQ, yaudah Anda habis, kayak gitu,” pungkas dia.
Sumber Artikel : wan-nyanhouse.com